Humor Gus Dur: Disuruh Kencing yang Jauh, Penumpang: Masak Dari Surabaya ke Mediun Kurang Jauh
Sumber: Republika
NYANTRI--KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menceritakan tentang seseorang yang naik kereta api zaman dulu dari stasiun Gubeng Surabaya menuju ke arah Madiun. Sesaat sebelum keberangkatan kereta ia kebelet kencing. Namun ia urungkan niat kencingnya di stasiun Gubeng karena toiletnya penuh orang.
Orang itu kemudian memilih naik ke dalam kereta. Sesampaikan di Kertosono orang itu berencana kencing namun mengurungkan niatnya karena takut ditinggal kereta.
Ia pun terpaksa turun saat tiba di Madiun karena saking tidak kuatnya menahan kebelet. Orang itu langsung lari ke belakang kereta lalu jongkok di antara dua rel untuk kencing. Di momen tersebut ada pegawai stasiun datang.
"Pak," pegawai itu memanggil penumpang itu sambil menunjuk WC yang lokasinya jauh.
"Kalau kencing yang jauh sana,"
"Lah, masak dari Surabaya ke Mediun (Madiun) kurang jauh," jawab penumpang itu dengan santainya.
Orang itu salah memaknai kata "jauh" dari pegawai itu. Ia memaknai "jauh" tersebut sebagai jarak perjalanan. Adapun yang dimaksud "jauh" oleh pegawai itu adalah kencing jauh ke WC tidak di rel.
"Lho kadar jauh itu lho kok bisa jauh penafsirannya. Padahal barangnya sama to yang diomongkan. Tapi lain beda. Berbeda-beda penafsiran," kata Gus Dur menjelaskan cerita humor tersebut.
Sebelum Gua Dur bercerita humor itu, ia menerangkan bahwa lahirnya sebuah bangsa itu karena perbedaan. Termasuk bangsa Indonesia yang lahir dari perbedaan. Persatuan pun terjadi karena perbedaan.
Sumber: Youtube Maarif NU Jateng