Gus Najih: Mbah Zubair 'Kolot' dalam Urusan Aqidah dan Islam Ahlusunnah wal Jamaah
Sumber: Republika
NYANTRI--Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah menggelar Haul KH. Zubair Dahlan di Makam Simpek, Ahad (17/4) atau 15 Ramadhan 1443 H. Sang ulama yang lahir di Sarang pada 1323 H meninggalka pada 15 Ramadhan tahun 1389 H setelah sholat maghrib pada usia 70 tahun.
Acara yang dikemas dengan kirim doa, pembacaan surat yasin, surat Al-Ikhlas 100 kali dan tahlil dihadiri oleh keluarga besar Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, para ulama dan puluhan ribu santri serta masyarakat sekitar.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang KH. Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih mengatakan Mbah Zubair bukan hanya milik oleh keluar pondok. Namun ia adalah milik umat Islam berkat kontribusinya dalam berdakawah.
Gus Najih juga mengungkapkan bahwa Mbah Zubair dekat dengan golongan apapun. Dulu, katanya, Nahdlatul Ulama dan Masyumi sama memiliki berkepentingan dalam hal politik sehingga mereka mengeklaim merasa paling dekat dengan Mbah Zubair. Padahal Mbah Zubair menerima orang-orang dari dua kelompok tersebut tanpa membedakan.
"Tapi kalau urusan ilmu, urusan aqidah Islam wal jamaah tak ada tandingannya. malah bisa dikatakan kolot. tapi urusan perjuangan, muasyarah itu sangat toleran, menerika segala pihak," kata Gus Najih, dalam sambutannya.
Gus Najih mengungkapkan bahwa nama asal dari Mbah Zubair yakni Anwar. Kemudian nama tersebut diabadikan oleh Almarhum KH. Maimun Zubair sebagai nama Pondok Al-Anwar.
"mudah-mudahan kita mendapatkan berkah mbah Zubair. mudah-mudahan dengan niat menghormati ulama kita bisa jadi ulama atau setengah ulama minimal," ujarnya.