Keramatnya 17-08-45 Menurut Mbah Moen
Sumber: Pesantren.id
NYANTRI--17 Agustus tahun 1945. Kita tahu betul, bahwa itulah hari kemerdekaan kita, kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan yang telah terjadi ratusan tahun. Ada makna mendalam di balik tanggal, bulan, dan tahun tersebut. Menurut KH. Maimoen Zubair, 17 itu adalah angka yang keramat.
Sebagaimana dalam unggahan Instagram Pondok Pesantren Al-Anwar Mbah Maimoen Zubair mengungkap makna dari angka 17 pada tanggal kemerdekaan sebagai angka yang keramat.
"17 Agustus itu angka yang keramat. Sebab, Nabi sendiri tidak bisa membuang angka 17. Nuzulul Qur'an tanggal berapa? 17 Ramadhan, tetapi bertepatan tanggal 8 Agustus, jadi kalau bangsa Indonesia dibalik, 17 Agustus/ 8 Ramadhan itu bertepatan hari proklamasi" tutur Mbah Maimoen Zubair. Seperti dikutip dari Instagram @ppalanwarsarang pada Selasa, (15/8/2022).
Mbah Moen juga menjelaskan, bahwa kekeramatan tanggal 17 dan bulan 8 sama dengan tanggal diangkatnya Nabi Muhammad Saw menjadi rasul sebagaimana Indonesia merdeka pada 17/8.
"Nabi diangkat menjadi Rasul bertepatan 17 Ramadhan/ 8 Agustus, Proklamasi Indonesia bertepatan 17 Agustus/ 8 Ramadhan" ucap Mbah Moen.
Kemudian penjelasan lainnya dari KH. Maimoen Zubair adalah filosofi mengenai 17-08-45. Mbah Maimoen Zubair merinci satu per satu makna angka 17, 8 dan 45 sebagai berikut:
Angka 17.
"Sholat sehari semalam wajib 17 rakaat, rukun sholat pun berjumlah 17," jelas Mbah Maimoen Zubair. Kesamaan pertama tanggal kemerdekaan adalah dengan jumlah rakaat sholat wajib, bahkan jumlah rukun yang wajib dilaksanakan saat sholat.
"Ini angka sembahyang. Sembahyang angka yang harus diketahui yaitu 17, 8, dan 45. Kalau tidak tahu ini tidak sah shalatnya," tutur Mbah Maimun Zubair dalam bahasa jawa.
Sebagaimana diketahui, lambang garuda Pancasila terdapat dua sayap yang masing-masing juga berjumlah 17 helai di kanan dan kiri.
Angka 8
Menurut Mbah Maimoen Zubair, angka 8 ini adalah pertambahan dari angka 1 dan 7. Angka 8 ini juga melambangkan pintu surga yang berjumlah 8.
"Dadi pitu kale setunggal pinten niki, wolu (Jadi 7 tambah 1 berapa ini, delapan) Makanya pintu surga ada delapan,"
Selain itu, jumlah anggota badan yang harus menempel ke tanah (alas) saat sujud adalah delapan. Yakni dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung kaki, dan 1 yang terakhir adalah hati.
Terakhir, beliau menjelaskan angka 45, bahwa setiap orang Islam harus membaca syahadat empat kali, dan lima kali.
"Malam empat kali, Maghrib dan Isya. Sedangkan siang hari lima kali, Subuh, Dzuhur, dan Ashar," pungkasnya. Syahadat yang dimaksud adalah yang dibaca saat tasyahud awal dan akhir dalam setiap sholat.
Demikianlah makna kemerdekaan dan angka 17-8-45 menurut Mbah Maimun Zubair.