Humor Gus Dur: Dikira Mau Ditilang, Dua Polisi Ternyata Hanya Mau Salaman
Sumber: Republika
NYANTRI--Gus Dur merupakan salah satu tokoh/cendikiawan kritis yang berani bersuara pada akhir masa pemerintahan pak Harto. Dimana pada masa itu cendekiawan kritis banyak yang dihalang-halangi untuk bersuara. Namun Gus Dur tetap berupaya keras menghidupkan demokrasi dengan hadir di acara-acara diskusi, seminar, dan forum-forum lain. Seperti pada saat Gus Dur diundang oleh anak-anak GMNI di Jember, Jawa Timur.
Karena hal itu, banyak aparat kepolisian dikerahkan untuk menggagalkan atau minimal membuat acara tersebut berjalan kurang lancar. Meski begitu, tetap saja ceramah Gus Dur didengar banyak aktivis GMNI dan lain-lain. Untuk menghindarkan suatu yang tidak diinginkan, Gus Dur diarahkan untuk secepatnya meninggalkan lokasi acara.
Setelah meninggalkan tempat acara, mobil yang membawa Gus Dur sudah dibuntuti dua motor gede putih milik Polisi. Dua motor polisi tersebut berhasil menyalip mobil Gus Dur. Polisi sengaja mengambil jarak agak jauh di depan mobil Gus Dur agar dapat memberhentikannya. Lalu kedua polisi itu mendekati kaca jendela belakang mobil Gus Dur.
“Ada apa?!” Gus Dur bertanya kepada polisi yang mencegatnya.
“Assalamu’alaikum, kiai,” ucap salah seorang dari polisi itu.
“Wa’alaikumussalam. Ini ada apa, kan saya sudah pergi. Kenapa kalian masih mengejar?” Ucap Gus Dur dari balik kaca jendela mobilnya.
Disaat orang-orang di mobil Gus Dur sudah merasa khawatir, kedua polisi itu makin mendekati kaca jendela mobil Gus Dur.
“Begini kiai, mohon maaf, kami tadi belum sempat salaman sama njenengan, jadi terpaksa kami mengikuti kiai. Tolong kiai, kami ingin salaman,” kata salah Polisi.
Mendengar hal itu, orang-orang yang ada di mobil itu merasa lega. Lalu kedua polisi itu salaman sembari mencium tangan Gus Dus.
“Matur nuwun kiai. Selamat jalan ya,” kata dua polisi tadi sambil cengengesan puas karena sukses bisa salaman dengan Gus Dur.
“Begitu lah orang NU. Tadinya mereka (polisi) sudah repot-repot disuruh menjaga supaya ceramah saya tidak suskes, eeh...ujung-ujungnya pengen salaman.” Ucap Gus Dur.
Disadur dari buku Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita karya Muhammad AS Hikam.
Yofi Suma Bitra