Home > News

Gus Yahya: Prof Azra Punya Kultur Kesantrian NU dan Muhammadiyah

Prof Azra menyampaikan NU dan Muhammadiyah adalah pilar Keislaman yang menopang kehidupan berbangsa
Almarhum Prof Azyumardi Azra sedang menyampaikan pidato
Almarhum Prof Azyumardi Azra sedang menyampaikan pidato

Sumber: republika

NYANTRI--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf turut berduka atas meninggalnya cendekiawan Muslim Prof. Azyumardi Azra di Malaysia, Ahad (18/9). Gus Yahya, sapaan akrabnya mengaku mengenal Prof Azra di seminar-seminar nasional, internasional dan pemikirannya lewat karyanya.

"Dari perjumpaan seperti itu, saya sangat merasakan bahwa Prof. Azra memiliki girah kebersamaan dalam konteks kebangsaan atau kultur kesantrian NU dan Muhammadiyah," kata Gus Yahya dalam keterangan persnya kepada nyantri.republika.co.id.

Gus Yahya mengungkapkan dalam banyak kesempatan Prof Azra menyampaikan NU dan Muhammadiyah adalah pilar Keislaman yang menopang kehidupan bersama dalam satu bangsa. Islam ala NU dan Muhammadiyah selalu mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan semangat cinta tanah air.

"Modalnya jelas: Islam tawasut, moderat, rahmatan lil alamin, dan berkeadilan ada dalam Pancasila. Ini semua tidak bertentangan dengan Islambegitu kira-kira yang sering saya dengar dari Prof. Azra," Gus Yahya menambahkan.

Di kalangan Islam tradisionalis, sumbangsih Prof. Azra juga cukup jelas. Disertasinya tentang jaringan ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara abad ke-17 dan 18 adalah salah satu rujukan penting bagi wacana Islam Nusantara. Prof Azra juga selalu hadir saat diundang NU. Terakhir, Prof Azra menghadiri acara internal Lakpesdam PBNU pada awal September 2022.

Menurut Gus Yahya perhatian dan kepedulian mendiang Prof Azra terhadap dunia Islam yang maju dan berperadaban dirasakan semua kalangan, termasuk NU. Oleh karena itu semua kehilangan atas wafatnya Prof Azra.

× Image