Warga NU tak Akan Lagi Bebas Keluar Masuk Gedung PBNU, Ini Penjelasan Gus Yahya
dokumen republika
NYANTRI--Gedung pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, No. 164, Kenari, Senen, Jakarta Pusat ditata ulang di era kepengurusan ketua umum PBNU KH Yahya Cholis Syaquf atau Gus Yahya. Ini adalah langkah kecil perubahan yang diusung oleh pengurus PBNU periode 2022-2027.
Ruang lobi yang terdapat di lantai satu kini disulap menjadi seperti area ruang tunggu terbuka yang dilengkapi dengan kursi. Kemudian PBNU menyediakan kafe di tempat tersebut. Di depan lift ditempatkan mesin tapping sehingga tak semua orang dengan bebas masuk ke ruangan-ruangan yang ada di PBNU seperti di periode-periode sebelumnya.
Ketum PBNU Gus Yahya menjelaskan desain baru ini secara bertahap akan dilakukan di beberapa lantai gedung PBNU. Setelah di lantai dasar akan dilakukan penataan ulang ruangan di lantai empat khusus untuk pengurus syuriah.
Gus Yahya mengatakan dengan desain ingin setiap orang yang datang ke PBNU benar-benar merasakan arah perubahan. Ia berharap desain gedung PBNU yang baru ini dapat mengubah suasana dan mood dari siapa saja yang datang ke gedung ini.
“Jadi sekarang kita ingin sungguh-sungguh desain ini membangkitkan mood atau semangat siapapun yang datang ke sini untuk siap bekerja. Jadi gedung ini sungguh-sungguh kita jadikan sebagai tempat bekerja working place,” ujar Gus Yahya dalam konferensi pers peluncuran Mars Satu Abad NU, di Gedung PBNU, Jumat (6/1).
Itu sebabnya, jelasnya, di depan lift dipasang mesin tapping sebagai langkah pembatasan akses. Sebab setiap lantai di PBNU nantinya akan menjadi tempat kerja yang sibuk. Sehingga dikhawatirkan tidak kondusif jika terlalu banyak orang tak berkepentingan yang berlalu lalang.
“Maka nanti hanya yang sungguh-sungguh berkepentingan saja yang diberi akses untuk naik. Sementara yang lain akan kita layani di lobi ini di situ ada juga ada ruang yang bisa dipakai untuk pertemuan. Ada kafe kalau mau ngopi-ngopi,” katanya.
Ia mengungkapkan ketika awal berhubungan dengan kontraktor tentang rencana desain tersebut. Ia mengaku menyerahkan seluruhnya kepada mereka. Hanya saja Gus Yahya menyampaikan keinginannya bahwa setiap orang yang datang ke PBNU mempunyai pikiran untuk bekerja.
“Dan mereka menterjemahkannya menjadi seperti ini, Alhamdulillah. Mudah-mudahan ini membangkitkan semangat dari pengurus dalam berkhidmat kepada nahdlatul ulama ini,” ia menambahkan.