Jokowi Sudah Nyatakan 2015 Lalu Lho, Islam Indonesia Ya Islam Nusantara
Dokumen Menpan RB
NYANTRI--Islam Nusantara menjadi pro dan kontra ketika Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus menggaungkannya. Sejumlah pihak mengecam bahwa Islam Nusantara adalah ajaran baru sehingga dianggap sesat. Namun PBNU menjawabnya bahwa Islam Nusantara bukan agama dan ajaran baru. Ia adalah rumusan nilai-nilai Islam dan budaya masyarakat Indonesia.
Islam Nusantara tampak mendapatkan legitimasi dari Presiden Joko Widodo pada 15 Juni 2015 lalu di Masjid Istiqlal Jakarta. Ketika itu, Jokowi mengukuhkan Kepengurusan PBNU periode 2015-2020 yakni pimpinan KH. Said Aqil Siraj.
“Presiden Joko Widodo membuat pernyataan tegas bahwa dengan menyatakan bahwa Islam kita, Islam Indonesia ini adalah Islam Nusantara,” kata Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam sambutannya di acara Festival Tradisi Islam Nusantara jelang satu Abad NU, di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin 9 Januari 2023.
Menurut Gus Yahya pernyataan Jokowi tersebut kian menguatkan gaung Islam Nusantara tak hanya di dalam negeri tetapi di dunia Internasional. Tak hanya lewat pernyataan, Jokowi juga menerapkannya di lapangan dengan memelihara harmoni budaya dan peradaban Islam Nusantara.
Jokowi juga dipandang dengan tegas menetralisir segala potensi yang menggangu keutuhan Indonesia. Salah satu ketegasan Jokowi, kata Gus Yahya adaah membubarkan kelompok yang menjadi ancaman bagi Islam Nusantara.
Presiden Joko Widodo hadir di Festival Tradisi Islam Nusantara bersama, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN sekaligus ketua Steering Committee (SC) peringatan Satu Abad NU, Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Yenny Wahid, Habib Syech dan sejumlah tokoh lain.
Festival Tradisi Islam Nusantara adalah satu dari tiga even besar jelang resepsi puncak Satu Abad NU yang akan berlangsung pada 7 Februari 2022 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Festival ini menyuguhkan lalaran alfiyah kolosal, kreasi hadrah nusantara dan bershalawat bersama Habib Syech. Selain itu digelar juga FGD dan penyusunan naskah tradisi Islam Nusantara.