Oppa Rhoma Irama Pernah Mau Jadi Santri Tebuireng Tapi Terdampar di Solo
dok. republika
NYANTRI--Raja dangdut Rhoma Irama menghebohkan jagad media sosial setelah dia dan grup musiknya Soneta membawa lagu hit BTS berjudul “Butter” dalam konser puncak Harlah salah satu stasiun televisi Indonesia, Rabu (11/1). Sontak Rhoma Irama pun mendapatkan panggilan baru yakni Oppa Rhoma dari para Army.
Rhoma adalah musisi Indonesia yang lagu-lagunya dinikmati dan disukai oleh hampir semua kalangan dari berbagai usia. Karyanya tak pernah bosan didengarkan meski zaman terus berubah dan generasi berganti-ganti.
Rhoma juga memiliki semangat berdakwah yang sangat tinggi. Itu sebabnya di dalam lagunya ia menyelipkan lirik-lirik dakwah Islam. Mengenai semangat Rhoma belajar agama Islam, selepas SMP 3 Jakarta, Rhoma dan kelima temannya nekat pergi ke Jombang untuk menjadi santri di pondok pesantren Tebuireng.
Rhoma dan temannya itu nekat pergi ke Jombang untuk menjadi santri. Tanpa banyak persiapan dan izin orang tua, Rhoma dan temannya pergi menggunakan kereta api tanpa memiliki tiket karena tidak mempunyai uang. Akibatnya umpet-umpetan dengan kondektur kereta api. Rhoma dan temannya akhirnya ditangkap oleh kondektur dan diturunkan karena tidak memegang tiket dan terdampar di Solo, Jawa Tengah.
“Saya waktu itu istilahnya berbantal quran, beralaskan sajadah, berguling gitar,” kenang Rhoma dalam Miing Bagito Channel
Rhoma dan temannya kemudian ditampung oleh seseorang dan disekolahkan di sekolah Kristen. Rhoma akhirnya gagal menjadi santri Pondok Pesantren Tebuireng karena terdampar di Solo.