Gus Dur dan Hari Raya Imlek
NYANTRI--Hari Raya Imlek 2023 akan jatuh pada hari Minggu 22 Januari. Imlek merupakan hari raya berdasarkan penanggalan China yang perhitungan kalendernya berdasarkan siklus bulan. Menurut perhitungan kalenderi China,Shio Hari Raya Imlek 2023 yaitu kelinci air. Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa kalenderi China memiliki peruntungan berbeda setiap tahunnya berdasarkan Shionya.
Namun perayaan Imlek di Indonesia di tempat umum harus menunggu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden RI setelah mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 dan menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000.
Pasalnya sebelum itu Hari Raya Imlek tak bisa dilaksanakan di tempat umum antara tahun 1968-1999 karena Inpres tersebut. Namun setelah Inpres tersebut dicabut oleh Gus Dur Hari Raya Imlek bisa digelar di tempat umum secara meriah. Dama Gus Dur akan selalu ada di hati warga keturunan Tionghoa.
Cucu dari pendiri Ormas Islam terbesar di Indonesia NU KH Hasyim Asy’ari itu bahkan diangkat sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. Setiap Hari Raya Imlek nama Gus Dur selalu disebut-sebut di berbagai mimbar maupun doa-doa mereka.
Gus Dur memang dikenal dengan perjuangannya terhadap isu-isu diskriminasi dan ketidakadilan kepada kelompok minoritas. Ia memandang bahwa mereka juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama karena mereka juga manusia. Itu sebabnya, Gus Dur diterima di berbagai kalangan.
Gus Dur meninggal pada 30 Desember 2009. Meski pun sudah wafat namun pemikiran-pemikirannya masih hidup dan dikenal termasuk pada perayaan Hari Raya Imlek.
Baca Artikel Menarik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/197792/ini-10-ormas-islam-terpopuler-di-indonesia
https://nyantri.republika.co.id/posts/198422/ini-10-ulama-terpopuler-di-indonesia