6 Adab Tidur di Malam Hari
NYANTRI--Tubuh manusia memiliki batas waktu untuk istirahat. Dan malam hari merupakan waktu yang tepat tubuh istirahat yakni tidur setelah seharian bekerja. Tidur di malam hari sebagai cara tubuh menyiapkan diri kembali aktivitas keesokan harinya.
Namun tau gak sih bahwa di dalam Islam juga di atar bagaimana ada tidur di malam hari. Itulah bentuk kesempurna Islam yang mengatur segala sendir-sendir kehidupan manusia. Berikut adab tidur di malam hari:
Tidur di Awal Malam
Anjuran ini sesuai dengan hadis fi’liyyah tentang kurang baiknya berbincang-bincang sesuatu yang kurang bermanfaat setelah waktu isya’. Dari Abu Barzah “ Bahwasanya Rasulullah Saw tidak menyukai tidur sebelum salat Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/197792/ini-10-ormas-islam-terpopuler-di-indonesia
Berwudhu’
Anjuran ini berdasarkan hadis al-Baro’ bin ‘Azib, Nabi Muhammad bersabda “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhu’lah seperti wudhu’ untuk shalat”. (HR. Bukhari no.247).
Berbaring pada Sisi Kanan Badan
Petunjuk ini juga berdasarkan hadis Al Baro’ bin ‘Azib. Nabi Muhammad bersabda “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). Rasulullah Saw cenderung kurang menyukai tidur dengan posisi tengkurap.
Adab yang keempat adalah meniup kedua telapak tangan lalu membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas Masing-Masing Satu Kali. Setelah itu usapkan kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Amalan ini dicontohkan oleh Nabi Sawsebagaimana hadis riwayat dari ‘Aisyah, beliau berkata:
Nabi Saw ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).
Adab yang Kelima Adalah Membaca Ayat Kursi.
Landasan ini terjadi ketika Abu Hurairah ditugasi menjaga harta zakat Ramadan kemudian ada seseorang yang mencuri harta tersebut. Namun kemudian Abu Harairah merebut kembali harta tersebut. Masalah ini kemudian diadukan kepada Rasulullah saw oleh Abu Hurairah. Lalu Abu Hurairah menceritakan suatu hadis berkenaan dengan ini: “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no. 3275).
Membaca Doa Tidur
Setelah hal-hal yang di atas dijalankan, maka pada tahap akhir sebelum akhirnya kita terlelap adalah dengan membaca doa. Landasan doa ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, berikut doanya:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأموتُ
Sebetulnya ada beberapa varian dalam membaca doa sebelum tidur, namun sengaja disertakan satu versi saja agar tidak membingunkan dan lekas dipraktekkan setiap malam saat hendak tidur.
Sumber: laman resmi Muhammadiyah
Baca Artikel Menaik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/198273/menag-usul-biaya-haji-2023-naik-ingat-haji-wajib-bagi-yang-mampu-ini-penjelasannya