Humor Gus Dur: Soeharto Tertawa Terpingkal-Pingkal Gara-Gara Tarawih Diskon 60 Persen
NYANTRI--Suatu hari, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pergi ke kediaman Soeharto pada bulan puasa pertama setelah diselengserkan dari Presiden. Soeharto mengundang Gus Dur berbuka puasa bersama. Gus Dur pun berangkat dengan mengajak Kiai Pardi Asrori dari Lampung.
Usai berbuka puasa, Soeharto mengajak Gus Dur dan Kiai Pardi melaksanakan shalat maghrib berjamaah. Lalu setelah itu mereka bercengkrama sambil meminum teh. Di tengah obrolan, Soeharto bertanya kepada Gus Dur apakah sampai malam berada di rumahnya sampai malam.
Gus Dur mengatakan tidak akan berlama-lama karena ada janji dengan orang. Kebingungan mulai terjadi ketika Soeharto menanyakan Kia Pardi apakah akan tetap tinggal lebih lama lagi atau ikut pergi dengan Gus Dur.
“Lah itu perlu dijelaskan,” kata Gus Dur
“Jelaskan kenapa.” Tanya Soeharto
“Loh, Kiai Pardi ini orang empat kilo dari Metro. Metro juga desa, yowes, dia itu tradionil sekali anggap saja kolot,”
“Lah terus penjelasannya apa?,” Soeharto mendesak untuk Gus Dur menjelaskan
‘Penjelasannya begini, Dia diandaikan mimpin tarawih kan?,”
Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/203408/adolf-hitler-dan-kampanye-anti-rokok