Home > Agama

Apa Itu Bulan Syaban dan Keutamaannya? Ini Penjelasannya

Malam Nisfu Syaban 2024 jatuh pada Sabtu (24/2/2024). Banyak amalan yang dikerjakan pada malam Nisfu Syaban
Umat Islam sedang berdoa pada malam Nisfu Syaban. Dok. Republika
Umat Islam sedang berdoa pada malam Nisfu Syaban. Dok. Republika

JAKARTA,NYANTRINEWS.ID,--Malam Nisfu Syaban 2024 jatuh pada Sabtu (24/2/2024). Umat Islam biasanya menggelar doa bersama dengan amalan-amalan tertentu seperti membaca Surah Yasin.

Mengapa disebut dengan Syaban? Karena pada bulan ini diciptakan bercabang-cabang kebaikan. Ada yang mengatakan bahwa kata Syaban berasal dari kata syaa’a baan yang bermakna terpancarnya keutamaan. Menurut ulama dikatakan kata syaban juga berasal dari kata syi’bu (dengan syin yang berharkat kasrah) berarti “sebuah jalan di gunung”, artinya jalan kebaikan. Dikatakan juga berasal dari kata sya’bu (dengan syin yang berharkat fathah) bermakna (jabr) menambal, menyembuhkan, tumbuh, menghibur. Maka pada bulan itu, Allah menyembuhkan hati yang rusak atau bisa juga menghibur hati yang patah.(Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliky, maadza fi Sya’ban, t.t, tp, 1424, hlm 5).

Baca Juga: Tanamkan Nilai Keislaman, Muhammadiyah Resmikan Masjid Ibnu Sina di RSU Muhammadiyah Ponorogo

Bulan syaban merupakan salah satu bulan yang masyhur di antara bulan yang lain serta diagungkan oleh Allah. Bulan ini ada di antara dua bulan mulia yakni Rajab dan Ramadhan. Bulan syaban penuh keberkahan, kebaikan yang melimpah, serta barang siapa yang bertaubat pada bulan ini termasuk dari paling agungnya kebaikan.

Begitu juga bagi orang yang melakukan ketaatan, jika diibaratkan dengan perdagangan, bulan ini adalah termasuk yang paling besar mendapat keuntungan. Allah menjadikan bulan sya’ban sebagai waktu kita untuk berlomba melakukan kebaikan sebab Allah telah menjamin ketentraman untuk orang-orang yang bertaubat pada bulan ini. Maka, tidak heran bulan ini termasuk dari bulan yang agung. Dalam sebuah hadith, Rasulullah sallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

شَعْبَان شَهْرِي.......

“........Bulan Sya’ban adalah bulanku.”

Dalam hal ini kita diperintahkan untuk melakukan hal-hal yang dapat menguntungkan kita. Dalam kitab Kanzu an-Najah wa al-Surur dijelaskan bahwa apabila seseorang membiasakan diri mengerjakan suatu hal dengan tekun dan ikhlas (bi al-ijtihad) pada bualan Sya’ban, termasuk bertaubat kepada Allah dan hal lain yang telah disebutkan di atas maka ia akan memetik kemenagan di bulan Ramadlan dengan kebiasaan yang baik-baik. (Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali al-Maliki al-Syafi’i, Kanzu an-Najah Wa al-Surur, Lebanon, Dar al-Hawi, 2009, Hlm 149).

Baca Juga: Doa Berangkat Kerja

Maka, itulah alasan orang-orang Islam memenuhi hari-harinya dengan kegitan yang baik. Seperti berdzikir dan amalan-amalan baik lainnya. Umat Islam menyikapi bulan Sya’ban secara berbeda dari bulan-bulan lainya, yakni membiasakan diri dengan kebaikan pada bulan tersebut. Seperti yang telah kita ketahui, pada bulan ini juga terdapat peristiwa-peristiwa penting, seperti peralihan kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka’bah, diangkatnya catatan amal seseorang oleh malaikat menuju Tuhan-Nya dan keutamaan-keutamaan yang ada di dalamnya.

Penulis: Ahmad Fatoni

× Image