Home > Agama

Doa Nabi Adam yang Dianjurkan di Malam Nisfu Sya'ban

Banyak Doa yang bisa dibaca di malam Nisfu Sya'ban. Diantara doanya yang dianjurkan oleh Nabi Adam
Sumber Foto: Republika
Sumber Foto: Republika

NYANTRI--Salah satu amalan yang bisa dilakukan oleh seorang muslim adalah doa yang dilakukan oleh Nabi Adam, doa ini dianjurkan dibaca pada malam nisfu sya’ban, yang mana isinya sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَ عَلَانِيَتِي فَأقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَ تَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤْلِي، وَ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْلِي ذَنْبِي. اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِي، وَ يَقِيْنًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيْبَنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي، وَ رَضِّنِي بِقَضَائِكَ.

Allaahumma innaka ta’lamu sirii wa ‘alaaniyatii, faqbal ma’dziratii, wa ta’lamu haajatii, FA a’thinii su’lii, wa ta’lamu maa fii nafsii, faghfir lii dzambi. Allahumma Innii as’aluka iimanan yubaasyiru qalbii, wa yaqiinan shaariqan hattaa a’lamu annahu laa yushiibanii illaa maa katabta lii, wa raddinii bi qadaa’ika.

“Ya Allah, sesungguhnya engkaulah yang mengetahui rahasia dan yang nyata dariku. Maka datangkan ampunan untukku. Engkau yang mengetahui kebutuhanku, maka kabulkan permintaanku, engkau juga mengetahui apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadamu iman yang memenuhi dalam kalbuku, serta keyakinan yang benar, sampai aku mengetahui bahwa tidak akan menimpa kepadaku, kecuali yang engkau tetapkan kepadaku, berikanlah kerelaan dengan putusanmu.”

Doa ini berasal dari riwayat Abu Barzah bahwa Rasulullah sallallaahu’alaihi wa sallam bersabda: ketika Nabi Adam telah turun ke bumi, beliau thawaf di Bait al-Haram selama seminggu dan solat di belakang maqam dua rakaat. Kemudian beliau membaca doa di atas.

Setelah membaca doa, Allah memberikan Wahyu kepadanya seperti di bawah ini:

فَأَوْحَى اللهُ إِلَيْهِ : إِنِّيْ قّدْ غَفَرْتُ ذَنْبَكَ وَلَنْ يَأْتِيَنِيْ أَحَدٌ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ يَدْعُوْنِيْ بِمِثْلِ مَا دَعَوْتَنِيْ إِلَّا غَفَرْتُ ذُنُوْبَهُ، وَكَشَفْتُ غُمُوْمَهُ وَهُمُوْمَهُ، وَنَزَعْتُ اْلفَقْرَ مِنْ بَيْنِ عَيْنَيْهِ، وَاتَّجَرْتُ لَهُ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تَاجِرٍ، وَجَاءَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَإِنْ كَانَ لاَ يُرِيْدُهَا

“Hai Adam, Aku telah terima taubatmu dan telah aku ampuni dosamu. Tidak ada seorang pun di antara keturunanmu yang berdoa dengan doa sepertimu kecuali Aku ampuni dosa-dosanya, Aku angkat kesedihan dan kesulitannya, Aku cabut kefakiran dari dirinya, Aku niagakan dia melebihi perniagaan semua saudagar, Aku tundukkan dunia di hadapannya meskipun dia tidak menginginkannya.”

Maka, kita bisa mengabil ibarah dari peristiwa Nabi Adam. Setelah Nabi Adam menyesal atas kesalahannya dan bertaubat di Baitullah, Allah memberikan ampunan kepada-Nya. Allah menjawab permintaannya. Sehingga dengan umat Islam bisa mengamalkan doa tersebut semoga mendapat ridha Allah untuk mengapus segala dosa-dosa kita. Wallahu a’lam.

Sumber:

Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Quds, an-Najah wa as-Surur, (Beirut: Dar al-Hawi, 2009) hlm 157. Lihat juga, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Ma Dza fi Sya’ban, (t.t., t.pt, 1424 H) hlm 108-109.

Penulis: Ahmad Fatoni

× Image