Home > Agama

Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Karena “Kapan Lagi Mbahmu Disambangi Kalau Gak Sekarang”

ziarah kubur jelang ramadhan sudah menjadi trandisi mayoritas umat Islam Indonesia
keterangan: Aktivitas ziarah kubur
keterangan: Aktivitas ziarah kubur

Sumber Foto: Republika

NYANTRI--Ziarah kubur merupakan tradisi yang mayoritas umat Islam Indonesia lakukan jelang memasuki bulan puasa. Biasanya di momen seperti ini, kuburan nenek moyang menjadi lebih bersih. Keluarganya yang masih hidup mendatanginya. Selain mendoakan yang terbaik di alam barzah, mereka juga mencabut rumput-rumput yang menutup pusara.

Tetepi ramainya orang-orang ziarah kubur jelang ramadhan bukan melulu karena mereka senang berdoa di samping pusara nenek moyangnya. Ada juga karena terngiang-ngiang dengan pernyataan “Kapan lagi mbahmu disambangi, kalau gak sekarang” dari lingkungan keluarga. Penulis di antara orang selalu tergerak untuk berziarah jelang ramadhan karena pernyataan itu.

Penulis salah satu orang yang pergi ke ziarah makan keluarga hanya satu kali dalam setahun yakni satu hari jelang Idul Fitri. Ziarah jelang ramadhan tak tentu dilakukan. Cukup berdoa dan mengirimkan surah al-fatihah kepada leluhur.

Dalam kepercayaan kami yang nahdliyyin dan ajaran-ajaran dari para kiai bahwa orang telah meninggal menantikan kiriman doa-doa dari keluarganya yang masih hidup di dunia. Kehadiran di kuburan mereka akan membahagiakan mereka di alam barzah. Dan jika sedang mengalami siksaan, sejenak akan berhenti ketika doa itu datang. Orang-orang yang kini berada di alam barzah juga bisa mendoakan sanak familinya yang masih hidup di dunia.

Syukri, sahabat penulis adalah orang yang suka berziarah. Hampir setiap malam ia bertawassul ke makam-makan para wali di Jawa dan Madura. Dan ia mengatakan bahwa bertawassul selain bertujuan mendoakan orang yang sudah meninggal pun berharap timbal balik yakni mereka mendokan orang-orang yang masih hidup agar selamat dunia dan akhirat.

“Saya sudah mendoakan mereka (orang yang sudah meninggal), mudah-mudahan mereka juga mendoakan kita,” kata Syukri saat berbincang dengan penulis beberapa waktu lalu di Makam Sunan Ampel, Surabaya.

× Image