Home > Serba Serbi

Serba-Serbi Tarawih: Jamaah Semakin Berkurang, Shalat Cari yang Cepat

hukum shalat tarawih sunnah muakkad atau sunah yang sangat dianjurkan. Boleh dikerjakan berjamaah atau sendiri.
Keterangan: aktivitas shalat berjamaah di masjid
Keterangan: aktivitas shalat berjamaah di masjid

Keterangan Foto: Republika

NYANTRI--Ada pemandangan lucu sekaligus mengkhawatirkan di setiap kali memasuki bulan ramadhan. Masjid dan Musholla akan ramai oleh jamaah tarawih. Mereka tampak bersemangat melaksanakan ibadah tersebut yang hanya datang satu bulan selama satu tahun.

Namun membeludaknya jamaah tarawih perlahan mulai menurun ketika memasuki sepuluh hari terakhir ramadhan. Bahkan memasuki 15 hari puasa, jamaah tarawih mulai berguguran. Hal tersebut seperti sudah menjadi pemandangan umum.

“Awal-awal full, paling entar tinggal beberapa biji doang,” begitu kira-kira kalimat yang sering terdengar tentang tarawih.

Ada banyak alasan jamaah tarawih biasanya semakin berkurang di akhir-akhir ramadhan. Para orang-orang tua, biasanya mereka lelah karena pekerjaan sehingga tak punya waktu bertarawih. Bagi anak-anak muda ada yang memang semakin malas tarawih dan lebih memilih di rumah atau jalan-jalan. Meskipun semua alasan itu tak bisa dipukul rata kepada semua orang tua dan anak muda.

Selain jumlah jamaah yang semakin berkurang, pemandangan lain dalam bab tarawih adalah mencari tarawih yang cepat selesai. Terutama anak muda, banyak dijumpai mencari masjid atau musholla dengan tingkat kecepatan tarawaih paling cepat.

“Tarawih di masjid sana saja lebih cepat, di sini imamnya si fulan, lama pasti,” kalimat itu mungkin tak akan asing dijumpai setiap ibadah tarawih.

Pemerintah memutuskan 1 ramadhan jatuh pada Ahad (3/4) berdasarkan hasil keputusan sidan isbat yang digelar oleh Kementerian Agama. Namun beberapa kelompok Islam di Indonesia ada yang lebih dulu melaksanakan puasa seperti Muhammadiyah menetapkan 1 ramadhan pada Sabtu (2/4).

× Image