Humor Puasa: Ramadhan Momen Perjuangan Aktivis Hizbut Takjil Indonesia (HTI)
Sumber Foto: Istimewa
NYANTRI--Ada sebuah plesetan tentang HTI di kalangan anak-anak UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ketika memasuki bulan ramadhan. Para aktivis HTI ini mempunyai daya perjuangan yang tinggi. Mereka siap bergerak di manapun masjid itu berada. Gelombang gerakannya para aktivis HTI ini sangat luar biasa. Anda telat, alamat pulang dengan rasa penyesalan.
Tetapi Anda yang mungkin mantan aktivis organisasi Islam HTI jangan marah dulu. Karena HTI yang dimaksud bukan Hizbut Tahrir Indonesia tetapi Hizbut Takjil Indonesia. Para aktivisnya rata-rata mahasiswa yang hidupnya pas-pasan namun mencoba bahagia dengan keadaannya.
Bagi mereka ramadhan adalah momen tepat untuk bergerak dan berjuang mencari takjil-takjil yang disediakan gratis oleh masjid-masjid yang tersebar di Yogyakarta. Bagi aktivis HTI yang sudah senior, mereka sudah paham masjid mana yang menyediakan takjil gratis nan mengenyangkan lengkap dengan informasi menu berbuka puasanya.
Tetapi bagi aktivis junior, mereka secara sporadis mengintip setiap masjid apakah menyediakan takjil gratis yang mengenyangkan atau sebatas tes anget dan gorengan. Jika mereka cerdas, bisa ikut menjadi anak buah aktivis senior dengan tujuan paham di mana masjid yang menyediakan takjil nan mengeyangkan itu.
Biasanya 30 menit sebelum tiba waktu berbuka puasa, mereka sudah bergerak ke titik-titik kumpul yakni masjid. Mereka duduk layaknya jamaah lainnya mendengarkan kultum dari ustaz sembari menunggu waktu berbuka puasa. Jika beruntung aktivis HTI ini membawa pulang beberapa bungkus nasi untuk persediaan sahur.
Momen ini, sekarang menjadi bahan cerita lucu di kalangan mahasiswa dan mantan mahasiswa Yogyakarta, khususnya anak-anak UIN Sunan Kalijaga. Menjadi guyonan di setiap kali mereka nongkrong di warung-warung kopi.
Selamat ramadhan dan selamat bergerak para aktivis Hizbut Takjil Indonesia (HTI).