Home > Agama

Ini Doa Buka Puasa yang Diajarkan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad mengajarkan adab-adab dalam berbuka puasa. Berdoa salah satu yang diajarkan nabi
Keterangan: Jamaah Masjid Berbuka Puasa
Keterangan: Jamaah Masjid Berbuka Puasa

Sumber Foto: Republika

NYANTRI--Seperti doa-doa keseharian lainnya, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya untuk berdoa ketika hendak berbuka puasa. Di bawah ini merupakan doa pilihan yang sering diamalkan oleh umat islam yang kami kutip dari kitab Kanz an-Najah wa as-Surur

اللهم لك صمت، و على رزقك أفطرت، و بك آمنت وعليك توكلت، و رحمتك رجوت، و إليك أنبت

“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, atas rizqi-Mu aku berbuka puasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, dengan rahmat-Mu aku berharap dan kepada-Mu aku tumbuh.”

Doa tersebut sebenaranya mempunyai versi yang bermacam-macam. Dalam riwayat lain yang bersandarkan kepada hadith Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti dikutip oleh Imam al-Malibari dalam Kitab Fath al-Mu’in, bahwa Muadz bin Zuhra meriwayatkan sebuah hadith:

كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

“Rasulullah ketika berbuka puasa, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezkimu aku berbuka puasa.’” (HR Abu Daud No. 2358)

Apabila seseorang yang berbuka dengan air dengan menambahkan lafadz berikut:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa: ‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah,” (HR. Abu Daud No. 2357)

Akan tetapi, hampir tidak ada seseorang yang berbuka puasa dengan melakukan salah satunya, makan nasi tanpa meminum air. Atau meminum air saja. Sehingga doa tersebut juga bisa digabungkan.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.”

Sumber:

Imam al-Malibary, Fath al-Mu’in, (Bairut: Dar Ibn Hazm, 2004), hlm 274.

‘Abdul Hamid bin Muhammad ‘Ali bin ‘Abdul Qadir al-Quds, Kanz an-Najah wa as-Surur, (Bairut: Dar al-Hawy, 2009), Hlm 190.

Penuli: Ahmad Fatoni

× Image