Muhammadiyah Nilai NU Bisa Jadi Pemain Utama Penentu Masa Depan Umat dan Bangsa
Pertama, melakukan tranformasi jamiyah menjadi organisasi yang berbasis sistem dan budaya good governance. Kedua, penguatan ekonomi umat serta peningkatan layanan sosial terutama di akar rumput sebagai basis massa NU.
Kemudian yang ketiga, Mu’ti mengatakan NU harus memperkuat perannya sebagai civil society dan civil Islam yang mendorong percepatan konsolidasi demokrasi, pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan HAM serta peran masyarakat sipil alinnya. Seperti diketahui Muhammadiyah bersama NU merupakan dua organisasi besar di Indonesia. Kadernya-kadernya telah memberikan banyak sumbangsih bagi kehidupan agama, bangsa dan negara.
Pendiri NU dan Muhammadiyah yakni KH Hasyim As’ari dan KH Ahmad Dahlan belajar dari guru yang sama ketika di Makkah, Arab Saudi. Hanya saja corak perjuangan dua tokoh tersebut berbeda ketika pulang ke Indonesia.
Baca Artikel Menarik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/199061/lahirnya-nu-respon-atas-rencana-dinasti-saud-ingin-bongkar-makam-nabi-muhammad
https://nyantri.republika.co.id/posts/197792/ini-10-ormas-islam-terpopuler-di-indonesia