Home > Serba Serbi

Ketika Abu Nawas Jawab Pertanyaan "Siapa Pencipta Tuhan?"

Abu Nawas adalah seorang sufi dan terkenal dengan ide cerdik dan humornya
Ilustrasi Abu Nawas (dok. republika)
Ilustrasi Abu Nawas (dok. republika)

NYANTRI--Kala itu kota Baghdad tengah gempar oleh kehadiran orang asing, persoalannya bukan pada orangnya. Melainkan orang asing tersebut, tidak mempercayai adanya Tuhan. Bukan hanya itu, ia juga menantang orang-orang Muslim untuk berdebat dengannya terkait keberadaan Tuhan. Kabar ini pun tersebar sampai ke telingan baginda raja. Karena dianggap membuat resah masyarakat, orang asing ini lalu dipanggil ke istana.

Apa tujuanmu membuat onar di negeri kami, tanya baginda raja. Orang asing ini menjawab, untuk apa aku bertuhan, kalau tidak bisa menjawab pertanyaanku. Kemudian baginda raja bertanya kembali, apakah kamu tidak percaya adanya Tuhan? Dengan tegas dan percaya diri orang asing ini menjawab, tentu saja saya tidak percaya adanya Tuhan dan saya juga tidak percaya adanya akhirat. Mendengar jawaban tersebut. Baginda raja sempat terkejut. Tetapi saya dan rakyatku percaya adanya Tuhan. Berarti keyakinan kita berbeda. Jadi jangan ganggu rakyatku.

Baca Juga: https://nyantri.republika.co.id/posts/201286/peran-nyi-mas-ratu-gandasari-dalam-penyebaran-islam-di-cirebon

Kalau baginda raja percaya adanya Tuhan bisakah baginda menjawab tiga pertanyaanku. Pertanyaan pertama, orang Islam yakin bahwa dunia dan isinya adalah ciptaan Allah, lalu siapa yang menciptakan Allah? Bukankah sesuatu yang ada pasti ada penciptanya. Pertanyaan kedua, katanya di dalam surga manusia tidak akan buang air besar, sedangkan mereka makan dan minum tiap hari. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Padahal segala sesuatu yang akan dimasukkan pasti akan keluar. Pertanyaan ketiga, orang Islam meyakini bahwa setan terbuat dari api, tapi katanya setan akan disiksa dengan api neraka. Mana mungkin api bias menyakiti api?

Mendengar pertanyaan orang asing tersebut. Baginda raja hanya terdiam, bias saja baginda raja menjawabnya berdasarkan hadist dan al-qur’an. Tetapi yang dihadapi adalah orang yang tidak percaya Tuhan. Maka dijawabnya harus dengan logika, kemudian salah satu menterinya membisikkan kepada baginda raja. Menteri tersebut berkata, baginda kalua soal seperti ini serahkan saja kepada Abu Nawas. Ia pasti bisa menjawab segala pertanyaan yang diajukan orang asing ini.

× Image