Mengenal Asmah Sjachrunie, Politisi Perempuan Generasi Awal NU
Di tubuh NU sendiri, ia juga aktif dalam konsulat NU wilayah Kalimantan Selatan. Sejak tahun 1952 ia sudah aktif di Muslimat NU Kalimantan Selamatan, waktu itu dikenal dengan sebutan Nahdlatoel Oelama Muslimat (NOM).
Dari aktivitasnya di Muslimat NU inilah, menjadi titik awal karir Asmah dalam dunia politik di Indonesia. Ia kemudian terpilih menjadi anggota parlemen dari dapil Kalimantan Selatan dengan nomor anggota 239.
Asmah juga pernah menjabat sebagai ketua Muslimat NU selama tiga periode berturut-turut antara tahun 1979-1995. Nuril Mahdia Firdausiyah dalam tulisannya skripsinya berjudul “Kiprah Muslimat NU pada Masa Kepemimpinan Asmah Sjachrunie” menggambarkan sosok Asmah. Menurutnya Asmah adalah perempuan pemberani.
Asmah aktif di PP Muslimat NU sejak 1959. Ketika kongres VII di Jakarta pada 1959, ia dipercaya membidangi bagian sosial Muslimat NU. Pada kongres VIII di Solo tahun 1962 ia dipilih sebagai ketua II PP Muslimat NU. Dan pada kongres Muslimat NU IX di Surabaya 1967 ia masih dipercaya sebagai ketua II.
Baru pada tahun 1979, berdasarkan hasil kongres X Muslimat NU di Semarang, ia terpilih sebagai ketua umum. Ia merupakan ketua umu ketiga PP Muslimat NU setelah Chodidjah Dahlan dan Mahmudah Mawardi.
Kepemimpinan Asmah disebutkan sangat terasa bagi anggota-anggotanya. Menurut Nuril, Asmah mempunyai ketegasan dan pendirian yang kuat. Ia proaktif di dalam perjalanan organisasi. Kendati demikian, ia tak pernah keluar dari aturan-aturan organisasi.
Ketegasann dan sikapnya yang teguh dalam memegang prinsip membuat organisasinya banyak mendapatkan kepercayaan dari pihak luar. Banyak pihak di luar Muslimat NU yang menjalin kerjasama dengan Muslimat NU.
Nama Asmah disejajarkan dengan beberapa tokoh perempuan NU lainnya, terutama di bidang politik. Ia sebagai generasi awal politisi perempuan NU bersama Mahmudah Mawardi. Tokoh politik perempuan NU generasi awal lainnya adalah Mariam Kanta Sumpena.
Artikel Menarik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/209167/masyallah-juri-dibuat-nangis-oleh-suara-adzan-wni-di-lomba-adzan-internasional
https://nyantri.republika.co.id/posts/208742/batalkah-puasa-kita-jika-tertelan-air-kumur