Humor: Ali Imran Ubah Panggilan Jadi Qulhu, Gara-Gara Takut Disuruh Baca Surat Ali Imran
Falaq medapatkan giliran kedua ditanya oleh kiai.
“Kalau kamu, siapa namanya?” tanya Kiai.
“Nama saya Falaq, Kiai” jawabnya.
“Nama surat dalam Al-Qur’an lagi?”
“Iya, Kiai”
“Kalau kamu hafal apa tidak suratnya?” tanya Kiai lagi.
“Hafal, Kiai.”
“Coba baca sekarang.” Pinta Kiai pada Falaq.
Santri kedua ini pun langsung membaca surat al-Falaq dengan lancar. Karena surat ini juga surat yang kebanyakan orang muslim di Indonesia hafal dan sering membawakannya di dalam sholat. Santri kedua juga lulus dari ujian mendadak ini.
Melihat santri pertama dan kedua lancar menjawab ujian dari kiai, santri ketiga Ali Imran semakian deg-degan. Ia sadar jika merujuk kepada nama-nama surat di Al-Quran maka jelas tantangannya adalah harus hafal surat Ali Imran yang panjang.
Keringat Ali Imran bercucuran.
“Lha, kalau kamu, siapa namanya?” tanya Kiai
Santri itu hanya terdiam saat ditanya oleh Kiai. Raut wajahnya seketika layu dan menunduk seraya bibir bawah menggigit bibir atasnya. Maklum, namanya Ali-Imran, salah satu surat yang panjang dalam Al-Qur’an. Dan kabar buruknya: ia tidak hafal.
Kini Ali Imran tengah memutar otak untuk mencari jalan keluar agar bisa lulus juga dari ujian ini.
Karena belum dijawab oleh santri itu, sang Kiai pun mengulangi pertanyaannya.
“Siapa Namamu?”
Setelah sekian menit ia terdiam dan memikirkan cara agar bisa lulus dari ujian ini, akhirnya ia mengangkat wajahnya dan siap dengan pertanyaan dari sang Kiai.
“Siapa namamu? Kenapa diam saja?” tanya Kiai ketiga kalinya.
“Anu Kiai, nama saya Ali Imran, tapi panggilannya Qulhu.” jawabnya dengan lugu.
Mendengar jawaban itu, sang Kiai pun tertawa. Ia tahu itu hanya akal-akalan dari sang santri agar tak disuruh membaca surat Ali Imran yang panjang.
“Ceritanya bagaimana, kok bisa dipanggil Qulhu?” tanya sang Kiai lagi.
“Anu, Pak Kiai, keluarga saya itu NU yang suka tahlilan. Nah, di dalam tahlil itu ada bacaan surat al-Ikhlas (Qulhu) yang saya hafal dan sering membacanya di dalam sholat. Saking seringnya membaca Qulhu, teman-teman saya sampai memanggil saya Qulhu. Begitu Kiai.” Jawab Imron sambil garuk-garuk kepala.
“Oh, kalau begitu, sudah benar kamu, Hu, Qulhu.” Kata sang Kiai, sambil tertawa setelah mendengar alasan dari Imron.
Akhirnya Ali Imran hanya disuruh membaca surat al-Ikhlas atau yang sering disebut Qulhu itu. Ia pun lulus dari ujian dadakan itu, berkah dari sering membaca surat Qulhu (al-Ikhlas).
Sumber: pesantren.id
Yofi Suma Bitra
Artikel Menarik Lainnya: https://nyantri.republika.co.id/posts/209966/doa-terpopuler-ketika-khatam-alquran
https://nyantri.republika.co.id/posts/209925/3-amalan-malam-nuzulul-quran-2023