Home > News

Cerita Haedar Nashir tak Berkutik Harus Menerima Lahirnya Buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"

Haedar Nashir mendapatkan kado buku di usianya yang ke66
Peluncuran Buku
Peluncuran Buku "Jalan Baru Moderasi Beragama: Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir. Dok Nyantrinews.id

JAKARTA,NYANTRINEWS.ID,--Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mendapatkan kado spesial pada usianya yang ke-66 dari kader-kader Muhammadiyah. Kado tersebut berupa buku biografi berjudul "Jalan Baru Moderasi Beragama: Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir.

Haedar sejatinya tidak lahir dari keluarga yang merayakan hari ulang tahun. Dan ia juga belum begitu ingin dibuatkan biografi karena bukan sebagai bapak bangsa. Karenanya, Haedar sempat menolaknya saat tim penulis pertama kali meminta izin penerbitan buku tersebut.

Baca Juga: Ini Doa Rezeki di Surah Al-Maidah

Namun, kecerdikan tim penulis yang secara dia-diam menyodorkan draf buku ke penerbit membuat Haedar tak bisa berkutik menerimanya. Pengakuan Haedar tersebut disambut tawa oleh tamu undangan dalam acara peluncuran buku tersebut, di Auditorium Perpusnas, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Haedar menjelaskan sebagai orang yang lahir dari keluarga yang biasa maka muncul keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik kepada siapapun. Keinginan tersebut Haedar terapkan selama memimpim Muhammadiyah.

Baca Juga: 500 Dai Akan Berdakwah di Daerah 3T Selama Ramadhan

Maka moderasi akhirmya menjadi konsen dari pemikirannya. Haedar mengatakan setelah menggali secara mendalam moderasi tidak hanya pada agama tetapi dalam semua aspek kehidupan termasuk ekonomi dan politik. Konsep moderasi Keindonesiaan diyakini akan bisa berdampak lebih luas terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Haedar menekankan agar semua orang bersikap moderat dan mampu menjadi jembatan bagi semua orang. Walaupun Haedar mengakui bahwa berperan sebagai jembatan tidaklah mudah dengan risiko terinjak-injak saat berusaha menyatukan kelompok satu dengan lainnya.

Baca Juga: Seperti di Indonesia, Nabi Muhammad Memakan Kurma dengan Buah-Buahan

Dalam menjalankan tugas sebagai jembatan kuncinya adalah ketulusan. Ketika menggali ketulusan maka akan bertemu dengan jalan tengah yang lebih otentik.

Dalam peluncuran buku tersebut sejumlah tokoh hadir antara lain Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, Susi Pudjiastuti, dan Ustaz Adi Hidayat.

× Image