Ponpes Nuu Waar Al Fatih Kaffah Akan Sambut Ramadhan dengan Kemeriahan Alquran
BEKASI,NYANTRINEWS.ID,--Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) akan menyambut Ramadhan 1445 H/2024 dengan kemeriahan aktivitas Alquran. Ponpes ini menargetkan enam ribu kali khatam Alquran selama ramadhan.
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan membuka kegiatan Semarak Kampung Halaman Ramadhan 1445 H, Senin (4/3/2024). Kegiatan ini berupa Khatamul Quran dengan target 6000 kali khatam Alquran.
Baca Juga: Cerita Haedar Nashir tak Berkutik Harus Menerima Lahirnya Buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Pembukaan Khatamul Quran ditandai dengan pemukulan beduk oleh Kiai Fadzlan Garamatan. Khatamul Quran merupakan tradisi yang dilakukan Ponpes Nuu Waar dalam mengisi Ramadhan.
"Tahun pertama pelaksanaan, 50 kali khatam. Kemudian 2023 atau 1444 khatam Alquran 5500 kali. Tahun 2024 atau 1445 hijriah naik menjadi 6000 kali. Setiap tahun naik 500," ungkap Kiai Fadzlan usai pembukaan acara di Ponpes Nuu Waar AFKN, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dikutip dari republika.co.id.
Baca Juga: Ini Doa Rezeki di Surah Al-Maidah
Menurut Kiai Fadzlan, khataman Alquran ini melibatkan santri, guru, senior dan karyawan Ponpes Nuu Waar. "Mereka bersama-sama mulai dari subuh, dhuha, zuhur, ashar, magrib dan setelah terawih membaca bersama-sama juz yang telah ditetapkan," ujar Kiai Fadzlan.
Khatamul Quran sengaja digelar lebih awal bulan Syaban agar tercapai target. Kemudian memberi kesempatan kepada santri untuk lebih intens berinteraksi dengan Alquran. "Sehingga mereka bermainnya dengan Alquran. Kita memancing itu diluar bulan Ramadhan. Kita mencuri start dari bulan Syaban," jelas Kiai Fadzlan.
Baca Juga: Kiai Azaim Minta Umat Islam Persiapkan Diri Lahir dan Batin Sambut Ramadhan
Adapun kegiatan Khatamul Quran 1445 hijriah berlangsung mulai 23 Syaban hingga 27 Ramadhan. Ke depan, Ponpes Nuu Waar berencana menyelenggarakan program khatam tafsir. "Para santri harus tahu tafsirnya apa. Tentu baca ayat, dia baca juga tafsirnya. Sehingga orang bicara ayat, dia sudah tahu. Sehingga dia pulang ke kampung, dia tahu dan yang ini akan dilakukan," kata Kiai Fadzlan.